Kamis, 24 Maret 2011

Jalan - Jalan Ke Ambarawa, Semarang , Jawa Tengah

Posted by Selamat Datang Di Kota Ambarawa 3/24/2011 12:27:00 PM, under | 1 comment

Ambarawa adalah sebuah kota kecil dengan sejuta pesona. Wisata alam, wisata sejarah, hingga wisata kuliner semua ada di sini. Siapa yang tak kenal Rawa Pening, danau purba dengan kisah mistis yang melegenda. Terletak di kaki Gunung Ungaran, Ambarawa dikelilingi oleh barisan pegununga yang menawan. Untuk trekking, kita bisa mendaki Gunung Ungaran atau Merbabu.
Tak kalah dengan wisata alam, Ambarawa juga merupakan saksi sejarah panjang bagian republik ini. Palagan Ambarawa, Museum Kereta Api, dan Candi Gedongsongo.
Kuliner? Tak perlu khawatir. Lima belas menit perjalanan dari pusat Ambarawa, kita bisa menikmati belut goreng dan pecel lele yang menjadi menu andalan di kawasan pemandian Muncul.
Kecamatan Ambarawa adalah sebuah kota pasar yang terletak di antara Semarang dan Salatiga. Kecamatan ini terletak di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Pada era kerajaan kerajaan Mataram (Amangkurat II) kawasan ini bernama Limbarawa. Dulu Ambarawa pernah menjadi ibu kota Kabupaten Semarang. Sekarang ibu kotanya adalah Ungaran. Ambarawa juga disebut sebagai kota Palagan Ambarawa, dan terdapat Musium Palagan Ambarawa, Musium Kereta Api Ambarawa dan Benteng Williem II.
Ambarawa menghubungkan penting adalah memberikan jalur rel bergerigi kereta api yang menghubungkan seluruh wilayah Jawa Tengah hingga Yogyakarta melalui Magelang. Jalur Semarang-Ambarawa-Magelang adalah sepenuhnya operasional sampai 1977. Sekarang merupakan situs Museum Kereta Api Ambarawa.
Ambarawa adalah lokasi penguburan kamp Jepang di mana lebih dari 15.000 orang Eropa telah dilaksanakan selama masa penjajahan Jepang. Setelah Jepang menyerah dan ketika Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, pertempuran pecah di daerah Ambarawa pada tanggal 20 November 1945 antara pasukan Inggris yang mengevakuasi di tanah jajahan Eropa dan Republik Indonesia.
Total waktu yang dibutuhkan adalah 2 hari
1.Sunrise di Rawa Pening, sabtu pagi jam 05.00. Kita awali dari Tambaksari (atau titik lain yang disepakati) jalan kaki/naik motor melewati areal persawahan menuju tepi Rawa Pening. Di sini kita bisa menanti matahari terbit. Eksotisme pagi Rawa Pening
2.Sidomukti Outbond, sabtu jam 10.00. setelah packing dan sarapan pagi, kita langsung menuju Bandungan. Kita sekalian fullpack membawa peralatan dan logistik untuk trekking ke Ungaran. Kawasan wisata Sidomukti satu jalur dengan basecamp pendakian Ungaran,Mawar. Di Sidomukti kita bisa seharian. Terserah rekan-rekan, bisa outbond, renang, atau sekedar bersantai. HTM tidak sampai 10rb.
3.Ungaran Trekking. sabtu jam 17.00. Dari Sidomukti kita lanjut ke basecamp Mawar, untuk pendakian ke Ungaran. Istirahat dan makan di basecamp, kita mulai mendaki jam 19.30 (abis isya). Trek tidak terlalu berat. Sekitar 5 jam perjalanan kita akan sampai pos terakhir (kebun teh) sebelum summit. Kita istirahat sebentar untuk preparing sebelum summit. Tidak perlu nge-camp, ada shelter yang bisa kita manfaatkan. Summit sekitar 2 jam, trek berbatu. Target jam 04.00 kita sudah sampai puncak, menanti sunrise di sini.
4.Setelah summit, ada 2 alternatif. Bisa turun melalui jalur Gedong Songo, atau mampir ke Perumasan, desa di tengah kebun teh. Gedongsongo, jalur turun terjal, kita akan sampai di kompleks candi Gedongsongo. Bisa jalan-jalan liat candi, sumber air panas belerang, atau kebun2 penduduk. Kalau Perumasan, kita bisa singgah di pemukiman penduduk, jalan-jalan di kebun teh, ada pemandian alami juga di sini. Kami lebih merekomendasikan Gedongsongo.
5. Kuliner. Hitungan kasar, jam 12.00 kita sudah sampai di Ambarawa lagi. Sebelum rekan-rekan pulang ke kota masing-masing, kita sempatkan dulu ke Muncul. Setengah jam naik motor, kita makan belut goreng dan pecel keong di Muncul. Kalau masih ada waktu, bisa mampir sebentar di Museum Kereta Api atau Benteng Pendem.







bagaimana???
anda berminat datang ke AMBARAWA????

1 komentar:

Jadi pengin jalan2 Wisata Ambarawa Railway Mountain Tour., tapi sayange tikette mahal.

Posting Komentar